Mencermati Krisis Politik di Sri Lanka
Dukungan terhadap Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mulai menguap. Krisis ekonomi di negaranya bereskalasi jadi krisis politik yang sulit dikendalikan.
Dalam sebulan terakhir, Sri Lanka digoyang unjuk rasa rakyatnya. Mereka turun ke jalan setelah cukup lama menahan cekikan kesulitan ekonomi. Bahan kebutuhan pokok langka, harganya pun—jika ada dalam stok terbatas—meroket. Warga harus mengantre panjang saat membeli gas untuk memasak. Layanan listrik dijatah dan dibatasi 13 jam sehari. Bahkan, ada cerita sebuah sekolah juga terpaksa menunda ujian karena tak memiliki kertas.
Unjuk rasa rakyat Sri Lanka, seperti dilaporkan harian ini, Rabu (6/4/2022), menyebar ke sejumlah pelosok negeri. Rabu kemarin, hampir 200 dokter berunjuk rasa di jalan dekat rumah sakit nasional di ibu kota Colombo. Aksi mereka dipicu kelangkaan obat dan perlengkapan medis akhir-akhir ini.