logo Kompas.id
Surat PembacaBerpikir Sederhana
Iklan

Berpikir Sederhana

Dalam filosofi Jawa, seorang pemimpin harus berwatak berbudi bawa leksana. Berwatak murah hati dan menepati janji. Janji mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Salus populi suprema lex.

Oleh
Hadisudjono Sastrosatomo
· 1 menit baca
Rangkaian foto lukisan para presiden Republik Indonesia tergambar di sebuah tembok di kawasan Cipondoh, Tangerang, Banten, Rabu (18/8/2021). Survei Litbang Kompas pada April 2021 menunjukkan, masih banyak masyarakat yang belum menentukan pilihan calon presiden (capres). Hingga tiga tahun menjelang pemilu, sekitar 21 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan capres. Angka pemilih yang belum menentukan pilihan itu tergolong tinggi karena lebih besar dari tingkat elektabilitas sejumlah tokoh yang masuk dalam bursa kepemimpinan mendatang. Kompas/Hendra A Setyawan (HAS) untuk stok cetak
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Rangkaian foto lukisan para presiden Republik Indonesia tergambar di sebuah tembok di kawasan Cipondoh, Tangerang, Banten, Rabu (18/8/2021). Survei Litbang Kompas pada April 2021 menunjukkan, masih banyak masyarakat yang belum menentukan pilihan calon presiden (capres). Hingga tiga tahun menjelang pemilu, sekitar 21 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan capres. Angka pemilih yang belum menentukan pilihan itu tergolong tinggi karena lebih besar dari tingkat elektabilitas sejumlah tokoh yang masuk dalam bursa kepemimpinan mendatang. Kompas/Hendra A Setyawan (HAS) untuk stok cetak

Pojok Kompas (11/3/2022) dan berita Kompas (10/3/2022) menyentuh nurani. Krisis Ukraina jadi ”perang energi”. Energi dan pangan jadi ”senjata” karena ada saling ketergantungan antarnegara. The Economist (12/3/2022) menunjukkan, ada kenaikan harga komoditas 26 persen dibandingkan awal 2022. Harga akan terus meningkat. Perut lapar dapat memicu gejolak politik karena kebutuhan mendasar manusia merupakan keniscayaan. Rakyat sejahtera jika ada kemudahan dan ketersediaan pangan, sandang, papan.

Tajuk Rencana Kompas (15/3/2022) ada dua judul, tetapi keduanya bermuara kepada kepentingan rakyat. Penutupnya: sah-sah saja mencari peluang mempertahankan atau merebut kekuasaan, tetapi inti dari kekuasaan adalah untuk kesejahteraan rakyat. Untuk kepentingan rakyat, bukan kepentingan kekuasaan semata. Dalam filosofi Jawa, seorang pemimpin harus berwatak berbudi bawa leksana. Berwatak murah hati dan menepati janji. Janji mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Tajuk rencana yang kedua menutup dengan ungkapan: salus populi suprema lex, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi.

Editor:
AGNES MARIA ARISTIARINI ISWARI
Bagikan