logo Kompas.id
Sosok“Filosofi Bola" Kopi Kurulu
Iklan

“Filosofi Bola" Kopi Kurulu

Awalnya Huber Marian hanya "lihat-lihat" saja, seperti seseorang nonton bola. Ia lalu mencobanya sedikit-sedikit. Sekarang, ia sudah bisa membuat gol, menciptakan kopi berkualitas.

Oleh
STEFANUS ATO, SAIFUL RIJAL YUNUS
· 1 menit baca
Petani kopi Papua, Huber Marian
Kompas/Bahana Patria Gupta

Petani kopi Papua, Huber Marian

Tak pernah punya pengetahuan terkait kopi, Huber Marian (62) memberanikan diri menanam kopi pada awal 1980-an. Dari situ, langkahnya sigap menyebarkan kopi dari Distrik Kurulu, Jayawijaya, Papua, hingga memiliki nama saat ini. Memakai filosofi bola miliknya, ia belajar dari nol hingga paham segala seluk beluk kopi di tanah sendiri.

Jejeran loyang berbaris rapi di tempat penjemuran kopi di Kampung Waga-waga, Distrik Kurulu, Jayawijaya, Papua, pertengahan November 2021. Harum kopi arabika mulai menguar seiring biji kopi yang semakin kering dijerang matahari.

Editor:
DAHONO FITRIANTO, ICHWAN SUSANTO
Bagikan