logo Kompas.id
β€Ί
Sosokβ€ΊYusuf Rumaropen, Merawat...
Iklan

Yusuf Rumaropen, Merawat Ingatan tentang Perang

Yusuf Rumaropen mengoleksi benda peninggalan Perang Dunia II yang dia temukan di Pulau Biak, Papua. Melalui benda itu, Yusuf merawat ingatan tragedi bersejarah dan membawa pesan bahwa perang hanya berujung penderitaan.

Oleh
KELVIN HIANUSA/FABIO MARIA LOPES COSTA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Q5XOkwMvwBDYOeY3QbTqTe8EBi8=/1024x648/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2Fb7fc0e7d-f2cf-4b56-959a-c844418a03d0_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Pengelola kawasan Goa Binsari, Yusuf Rumaropen.

Dengan telaten, Yusuf Rumaropen mengumpulkan benda-benda peninggalan Perang Dunia II yang dia temukan tersebar di Pulau Biak, Papua. Melalui beragam barang yang kini dia pamerkan di Goa Binsari, Yusuf seolah merawat ingatan tragedi bersejarah saat itu dan membawa pesan bahwa perang hanya berujung penderitaan.

Sebuah rangka pesawat yang sudah usang tergeletak di halaman Goa Binsari, Distrik Samofa, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua. Salah satu dari tiga baling-balingnya sudah bengkok. Sasis bagian kepala hingga tubuh pesawat pun telah hilang. Tinggal sasis bagian ekor yang tampak utuh dengan lambang bendera Jepang.

Editor:
Harry Susilo
Bagikan