Edwin, Cermin Realitas di Sekitar Kita
Film menjadi alat bagi Edwin untuk menunjukkan dan mempertanyakan masalah-masalah yang belum selesai, baik yang terjadi di masa lampau maupun sekarang. Edwin berkarya dengan melihat apa yang terjadi di sekitar kita.
Film menjadi cerminan realitas ketika dibuat dengan perspektif yang personal, begitu kata sutradara Edwin (43). Kali ini, laki-laki kelahiran Surabaya itu membuat film yang menyoroti konstruksi sosial tentang maskulinitas dan seksualitas serta kekerasan yang masih berseliweran di masyarakat.
Sudah dua dekade berlalu sejak kali pertama Edwin terjun ke dunia film. Ia mengawali kariernya dengan membuat film-film pendek kemudian menjelajahi pembuatan film panjang. Banyak tema yang dia bahas, mulai dari soal keluarga, cerita rakyat, percintaan, kekerasan domestik, kelompok minoritas, kapitalisme, hingga makanan.