logo Kompas.id
β€Ί
Sosokβ€ΊTejo Pramono dan Uji Sapitu,...
Iklan

Tejo Pramono dan Uji Sapitu, Sekolah Kopi untuk Keluarga Petani

Dari kedai kopi sederhana di Desa Cikarawang, Bogor, Jawa Barat, Tejo Pramono (48) dan Uji Sapitu (49) membuat sekolah kopi nonformal guna membuka cakrawala keluarga petani di seluruh Nusantara.

Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zqvNTE7IOczpcfNEahA4YqpyxC8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2FIMG_1272_1620722849.jpg
KOMPAS/ELSA EMIRIA LEBA

Pendiri Rumah Kopi Ranin, Uji Sapitu (kiri) dan Tejo Pramono (kanan), berpose di depan Rumah Kopi Ranin di Desa Cikarawang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/5/2021). Selain menjual kopi dari petani kecil, Rumah Kopi Ranin berkembang menjadi sekolah kopi nonformal bagi keluarga petani, pelanggan, dan mahasiswa. Rumah Kopi Ranin, kependekan dari Rakyat Tani Indonesia, berdiri sejak tahun 2012

Suara semilir angin ditemani aliran Sungai Ciapus terdengar di Rumah Kopi Ranin, Desa Cikarawang, Bogor, Jawa Barat.  Dari kedai kopi sederhana inilah, Tejo Pramono (48) dan Uji Sapitu (49) membuat sekolah kopi nonformal guna membuka cakrawala keluarga petani di seluruh Nusantara.

Secara turun temurun, petani Indonesia menjual kopi kepada perusahaan besar tanpa memerhatikan kualitas karena harganya telah ditetapkan. Peluang petani menjual kopi ke pasar premium akhirnya terbuka seiring kebangkitan kedai kopi belakangan ini. Namun, tak semua petani mampu menyasar pasar fine coffee lantaran minim pengetahuan tentang rasa dan kualitas.

Editor:
dahonofitrianto
Bagikan