sosok
Iman, Bakti untuk ”Kitab” Batik
Dari tempat sederhana, Iman melahirkan lembaran kain batik tulis seharga jutaan rupiah. Pelanggannya dari Tangerang, Jakarta, Surabaya, hingga China dan Jepang.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2FIman_1603019240.jpg)
Iman (64), perajin batik tulis di Workshop Batik Iman Dalem di Desa Trusmi Kulon, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (7/10/2020).
Bagi Iman (63), perajin batik trusmi, batik ibarat kitab. Batik menuntun penyatuan umat meski berbeda-beda latar belakang. Itu sebabnya, karya berusia ratusan tahun ini butuh disebarkan secara lintas generasi agar lestari.
”Tidak percaya? Coba kata ’batik’ dibalik, pasti bacanya jadi ’kitab’,” ucap Iman dalam obrolan bersama Kompas di rumahnya di Desa Trusmi Kulon, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (7/10/2020).
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 16 dengan judul "Iman, Bakti untuk Batik".
Baca Epaper Kompas