Lucia Hartini, Perempuan di Jagat Surealisme
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F20190620hei-1_1561032559.jpg)
Pelukis Lucia Hartini berpose di depan lukisan berjudul "Duh Gusti" yang terajang di rumahnya di daerah Bugisan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (11/6/2019).
Lukisan-lukisan Lucia Hartini (60) menyuguhkan alam lain. Goresan kuasnya adalah persinggungan antara kenyataan sehari-hari dan jagat di luar sana. Pergulatan sebagai perempuan—baik sebagai individu, istri, ibu, dan nenek—dia tuangkan di kanvas besar. Meditasi tak cuma mengentaskannya dari kegetiran, tapi juga sepenarikan napas dengan lukisannya.
Ruang tamu rumahnya berlangit-langit cukup tinggi. Dengan begitu, si empunya rumah leluasa memajang lukisan-lukisan gigantik di dindingnya. Ada lima lukisan besar—dan dua yang lebih kecil—dipajang di sana. Salah satu yang terbesar adalah lukisan berjudul “Duh Gusti” yang berdimensi 3 x 3 meter.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 12 dengan judul "Lucia Hartini, Perempuan di Jagat Surealisme".
Baca Epaper Kompas