Iklan
Bakiak-bakiak Maksum
Maksum siap-siap saja menganggur usai mundur, tetapi tak punya duit menanggung denda.
Beres! Bakiak-bakiak sudah tersusun rapi di rak. Jika kebetulan dapat giliran tugas sore-malam, menyusun puluhan pasang alas kaki kayu adalah akhir dari rutinitas Maksum sebelum pulang. Namanya kerja tentu bikin penat badan, tetapi batin Maksum bisa dikatakan lapang senantiasa. Apalagi hari ini tanggal merah, pengunjung melimpah. Makin ramai pengunjung, makin riuh lalu-lalang bakiak. Aneka suara bakiak yang disetir beragam jenis langkah kaki bersipantul dan menderetkan gemaโyang bagi Maksum adalah kemerduan yang tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Ah, Maksum berlebihan?
โLos situ,โ celetuk Maksum.