logo Kompas.id
โ€บ
Sastraโ€บMemikirkan Upit
Iklan

Memikirkan Upit

Sejak dia menikahi Upit, setiap keluar kota pergi bertugas, dia selalu menyempatkan diri menginap di rumah Upit.

Oleh
HARRIS EFFENDI THAHAR
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9l0qxs572Uyp0OefN3jHzXJWSLE=/1024x1583/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F09%2F07%2F723f7ae1-cd2b-47f1-9fe3-79065fa7095f_jpg.jpg

Dia, lelaki tua yang baru pensiun itu, berpikir-pikir untuk menjawab pertanyaan dokter โ€apa yang bapak pikirkan?โ€ Dia mau menjawab: โ€banyak!โ€ Tapi, tidak jadi. Ia senyum-senyum saja sambil memandang terus dokter yang sedang menuliskan resep obat dan berharap agar dokter itu tidak mengulangi pertanyaan yang itu lagi.

โ€Tensi Bapak tidak boleh setinggi ini, terutama bagi orang seusia Bapak. Bapak tidak boleh terlalu banyak pikiran yang buruk-buruk. Pikirkanlah yang baik-baik saja. Semua sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa dan Maha Penyayang. Ya, Pak, ya? Bila obat ini sudah habis, Bapak datang lagi.โ€

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan