Musim Semi di Kisufim Road
Ketika bus memasuki kilometer 15 jelang sore, gadis itu menjatuhkan kepalanya di bahu Abram.
Di bawah kepak burung-burung nasar yang lalu-lalang di angkasa, Fillia dan Abram beradu pandang pada sebuah senja di halte 21 di tepi Kisufim Road, jalan raya yang memanjang dari perbatasan Gaza hingga lembah-lembah subur di Jerusalem. Gadis 25 tahun berambut pirang sebahu itu meneguk liur, sementara pemuda sebayanya dengan cambang tanpa janggut itu menghela napas berkali-kali.
Kedua pengajar di Nofei ha-Bsor High School itu setahun belakangan menyangsikan darah yang mengaliri diri. Diskusi intens mereka sejak tiga tahun lalu tentang apa yang terjadi di Jalur Gaza, neraka yang hanya berjarak 35 kilometer dari permukiman mereka di Jaralim, distrik di barat Kisufim, selalu menghadiahi malam-malam mereka dengan mimpi buruk.