Iklan
Ngaben Sederhana
Aku ingin menjawab tegas: mengupacarai Ayah di krematorium. Kalimat itu tak bisa meluncur. Apakah ayah tak merestui?
Di antara kecamuk perasaan kehilangan, sebagai kepala keluarga aku harus cepat mengambil keputusan apakah mayat ayah akan dikubur atau dibakar. Apa pun keputusanku, kami sekeluarga tetap harus minta bantuan tetangga dan warga untuk menuntaskan upacara. Padahal, sore tadi kami baru saja menyelesaikan upacara keagamaan menyusul rampungnya pembangunan palinggih dan balai daja. Mau tak mau, walau berat hati, kami harus minta bantuan warga lagi untuk mempersiapkan segala sesuatunya hingga upacara ayah selesai. Di Bali, menggelar upacara keagamaan maupun keadatan selalu melibatkan massa, merepotkan publik.