logo Kompas.id
SastraIbuku, Perempuan dari Pulau...
Iklan

Ibuku, Perempuan dari Pulau Rote

Ia rindu lagu tradisional Rote ”Ova Langga”, rindu pada suara petikan sasando bercampur debur ombak Pantai Nembrala.

Oleh
FANNY J. POYK
· 1 menit baca
-
KOMPAS/SUPRIYANTO

-

Teman-temannya selalu memanggil dia dengan nama Perempuan dari Pulau Rote. Dia memang tak mau menutupi asal-usulnya. Baginya Rote tak sekadar pulau yang membuat dia ada. Tapi, pulau itu telah menggiringnya hingga dia menjadi perempuan yang mampu menghadapi segala problema kehidupan yang dialaminya. Perempuan itu pernah tinggal di sana selama hampir dua belas tahun. Dari pulau itu pula dia memiliki marga, yaitu Saba, marga yang disandang kakek dan ayahnya.

Kakeknya pernah menuturkan kalau silsilah keluarga mereka masih ada hubungannya dengan Raja Bilba yang ke-19. Menurut kisah kakeknya, Raja Bilba itu bernama Stefanus Saba, dia memerintah ndao (pulau) di Rote pada abad ke-18. Perempuan bermarga Saba ini tidak mempermasalahkan jika ia juga dipanggil Nona Rote. Ia pun santai saja tatkala teman-teman menggodanya dengan mengatakan, keturunan Raja Bilba yang tak nyata. Artinya, bisa saja ia berbohong tentang kisah asal-usulnya itu agar disangka keturunan ningrat.

Editor:
DWI AS SETIANINGSIH
Bagikan