Benda dalam Tas Rajutan Rosa
”Kamu tidak percaya? Dia tetanggaku. Namanya Rosa. Dia terkenal sangat...”
Bus melaju dengan muram. Suara tarikan gasnya terdengar seperti batuk pria tua. Asap hitam mengepul dari knalpot setiap tarikan gas memaksanya melaju lebih cepat. Di dalam bus wajah para penumpang terlihat lelah. Mereka baru saja menempuh perjalanan lintas pulau yang sangat melelahkan dengan bus tua yang setiap mesinnya terlalu panas akan mogok. Mereka terlambat lima jam dari waktu yang diperkirakan.
Para penumpang terlihat mengantuk. Seseorang bahkan tertidur nyenyak dengan wajah menengadah dan mulut menganga. Air liur menetes di sela mulutnya. Lalu begitu bus berbelok menuju gapura yang bertuliskan Terminal Mandalika, seseorang lainnya tiba-tiba berteriak, membuat orang ini terkejut dan terlempar keluar dari mimpinya.