Iklan
Pisang Kembar
Pikirannya dibayangi kata-kata ibunya agar tidak makan pisang kembar. Ia khawatir anaknya akan lahir kembar sebagaimana pisang itu.
Tengah malam ketika ia bangun, perutnya terasa lapar. Tenggorokannya kering, seperti tanah cadas dicekik terik matahari. Lidahnya berlumur liur yang ia telan kembali dengan rasa haus dan lapar yang terus mendera supaya perutnya sedikit terisi. Amina, istrinya, mendengkur di sampingnya. Sepintas ia lirik perutnya yang buncit.
βSudah enam bulan. Semoga lahir dengan selamat.β