logo Kompas.id
β€Ί
Sastraβ€ΊBleki
Iklan

Bleki

Barangkali orang di rumah terlalu sayang. Si Bleki tidak pula dimasukkan ke kandang. Toh, kalau ada hanya kandang ayam.

Oleh
A. A Hafidz
Β· 1 menit baca
-
CAHYO HERYUNANTO

-

Kira-kira bulan Januari si Bleki hilang. Mungkin seperti masalah kucing lain. Si Bleki yang baru berumur setahun itu sudah baligh. Sudah saatnya musim kawin. Cara mengeongnya mengeluarkan suara lebih keras dan berat. Sudah sering menjilati kelaminnya sendiri. Pulang pun sebatas mengisi perut agar mempunyai tenaga untuk merayu kucing betina yang belum pernah saya lihat. Mungkin sedang mencari kucing betina tetangga yang jauh dari rumah.

Barangkali orang di rumah terlalu sayang. Si Bleki tidak pula dimasukkan ke kandang. Toh, kalau ada hanya kandang ayam. Pernah sekali si Bleki sakit perut karena keracunan rumput yang disemprot obat, akhirnya ia mencret. Sudah pasti tahi kucing kalau di dalam rumah baunya sulit hilang karena orang di rumah terlalu sayang pada si Bleki ya, mau tak mau, saya bersihkan. Sebenarnya saya juga sangat benci kalau kucing buang tahi sembarangan tetapi karena ia sakit, tidak perlu juga saya marah. Adik saya juga pintar merawat si Bleki, sudah dibelikan obat khusus kucing, lagi pula si Bleki kucing mandiri kalau buang tahi selalu di luar rumah. Meski buang tahi di rumah tetangga yang kosong. Si Bleki selalu buang tahi di bawah pohon rambutan.

Editor:
MARIA SUSY BERINDRA
Bagikan