logo Kompas.id
β€Ί
Sastraβ€ΊBijak Sana Bijak Sini...
Iklan

Bijak Sana Bijak Sini Menghadapi Wabah

Meski 4,5 juta orang terjangkiti dan nyawa 305.000 jiwa terengut di 216 negara, umat manusia tidak boleh gentar menghadapi pandemi penyakit akibat virus korona jenis baru atau coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Oleh
AMBROSIUS HARTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/smD6be-L32k4riYE7ucR9gvXsgc=/1024x1314/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F6B9728F9-4412-4162-82F4-2898D73C1C67_1589714167.jpeg
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO

Tangkapan layar pada akun Instagram @meimura.ragiltheatre yang memperlihatkan peludruk senior Meimura saat mementaskan monolog Polah Tanpo Aran dari kediamannya di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/5/2020) malam.

SURABAYA, KOMPAS β€” Meski virus korona jenis baru atau coronavirus disease 2019 (Covid-19) telah menjangkiti 4,5 juta orang dan merenggut nyawa 305.000 jiwa di 216 negara, umat manusia tidak boleh gentar menghadapi pandemi penyakit ini.

Namun, kebijakan yang berbeda bahkan bertolak belakang antardaerah atau antarnegara seolah mengonfirmasi umat manusia sulit kerja sama dan belarasa saat menghadapi pagebluk. Perang terhadap  virus korona dihadapi dengan jalan sendiri-sendiri. Bijak di sana beda dengan bijak di sini.

Editor:
agnespandia
Bagikan