logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊEvaluasi Tingginya...
Iklan

Evaluasi Tingginya Ketidakaktifan Peserta BPJS Kesehatan

Peserta nonaktif BPJS Kesehatan kian meningkat sehingga perlu evaluasi dan pembenahan demi upaya perlindungan optimal.

Oleh
AGUSTINA PURWANTI
Β· 0 menit baca
Warga mendatangi mobil layanan BPJS Kesehatan keliling di Puskesmas Kraton, Kecamatan Kraton, Yogyakarta, Kamis (22/2/2024). Layanan BPJS Kesehatan keliling disediakan untuk mempermudah warga yang hendak mendapatkan sejumlah layanan, seperti pendaftaran peserta mandiri, perubahan faskes, serta melayangkan pengaduan, tanpa harus datang ke kantor pusat.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Warga mendatangi mobil layanan BPJS Kesehatan keliling di Puskesmas Kraton, Kecamatan Kraton, Yogyakarta, Kamis (22/2/2024). Layanan BPJS Kesehatan keliling disediakan untuk mempermudah warga yang hendak mendapatkan sejumlah layanan, seperti pendaftaran peserta mandiri, perubahan faskes, serta melayangkan pengaduan, tanpa harus datang ke kantor pusat.

Kepesertaan BPJS Kesehatan makin meluas dan merata serta menjangkau hampir seluruh penduduk Indonesia. Sayangnya, jumlah peserta nonaktif pun juga meningkat sehingga perlu evaluasi dan pembenahan agar jaminan kesehatan dapat dirasakan manfaatnya oleh segenap penduduk negeri ini.

Setelah melewati perjalanan panjang dan beberapa kali gagal memenuhi jumlah target kepesertaan, kini terbuka harapan bagi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk meraih target itu di tahun ini. Memasuki usia ke-56 tahun program JKN dan satu dekade BPJS Kesehatan, cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan telah mencapai 96,74 persen pada Mei 2024. Angka tersebut kian mendekati target 98 persen di tahun 2024 sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan