logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊTimpangnya Bauran Energi Baru ...
Iklan

Timpangnya Bauran Energi Baru dan Energi Terbarukan di Wilayah Timur Indonesia

Kawasan timur Indonesia menjadi salah satu daerah yang minim implementasi bauran EBET hingga saat ini.

Oleh
BUDIAWAN SIDIK A
Β· 1 menit baca
Pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di atas Waduk Cirata, Jawa Barat, Selasa (12/9/2023). PLTS berkapasitas 192 MWp ini akan menghasilkan energi sebesar 245 juta kWh per tahun dan dapat memasok listrik setara untuk 50.000 rumah tangga.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di atas Waduk Cirata, Jawa Barat, Selasa (12/9/2023). PLTS berkapasitas 192 MWp ini akan menghasilkan energi sebesar 245 juta kWh per tahun dan dapat memasok listrik setara untuk 50.000 rumah tangga.

Rencana pemerintah untuk mencapai bauran energi baru dan energi terbarukan atau EBET sebesar 23 persen pada tahun depan tampaknya akan sulit terealisasi. Hingga akhir tahun 2023, bauran EBET masih berkisar 13 persen. Belum semua daerah optimal dalam berupaya mencapai bauran EBET yang direncanakan. Kawasan timur Indonesia menjadi salah satu daerah yang minim implementasinya hingga saat ini.

Berdasarkan data Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bauran EBET nasional pada tahun 2022 mencapai 12,30 persen. Selanjutnya, pada awal tahun ini, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan realisasi bauran energi primer yang berasal dari EBET, pada akhir tahun 2023, mencapai 13,1 persen.

Editor:
YOHAN WAHYU
Bagikan