Sukarelawan Bencana
Tagana dan Kekhawatiran Publik akan Bencana
Sukarelawan Tagana menjadi salah satu pihak yang berperan di garda terdepan tatkala masyarakat menghadapi bencana.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2020%2F01%2F10%2F47adae74-3d14-47e3-be24-f02a14e23ffd_jpg.jpg)
Anggota Tagana mengikuti apel gelar pasukan dan perlengkapan dalam rangka penanggulangan bencana hidrometeorologi di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (10/1/2020). Di Banyuwangi, tercatat 10 kecamatan rawan banjir dan 13 kecamatan rawan longsor.
Sukarelawan Taruna Siaga Bencana atau Tagana sekilas mungkin tidak populer di kalangan masyarakat luas. Meskipun demikian, dalam situasi bencana, sukarelawan Tagana hadir bersentuhan langsung dengan masyarakat yang terdampak bencana.
Dalam Peraturan Menteri Sosial Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Taruna Siaga Bencana disebutkan, Tagana berpotensi sebagai sumber kesejahteraan sosial sekaligus modal strategis berbasis masyarakat dalam konteks sistem penanggulangan bencana nasional.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 13 dengan judul "Tagana dan Kekhawatiran Publik Akan Bencana".
Baca Epaper Kompas