logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊPeran Kunci Perempuan sebagai ...
Iklan

Peran Kunci Perempuan sebagai Juru Damai Konflik Geopolitik

Perempuan perlu mendobrak tembok patriarki dan stereotip kultural guna menempati posisi strategis pengambilan keputusan.

Oleh
YULIUS BRAHMANTYA PRIAMBADA
Β· 1 menit baca
Warga menyusuri gang yang dipenuhi puing-puing setelah pengeboman Israel semalaman di Rafah di Jalur Gaza selatan di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, Minggu (25/2/2024).
AFP/SAID KHATIB

Warga menyusuri gang yang dipenuhi puing-puing setelah pengeboman Israel semalaman di Rafah di Jalur Gaza selatan di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, Minggu (25/2/2024).

Perempuan memiliki potensi besar dalam menciptakan perdamaian di berbagai konflik geopolitik. Namun, tembok tebal patriarki masih menjadi penghalang bagi perempuan untuk menempati posisi-posisi kunci dalam pengambilan keputusan terkait resolusi konflik.

Konflik geopolitik tengah terjadi di sejumlah kawasan di dunia. Muncul pertikaian bersenjata antaretnis, antarbangsa, ataupun antarblok kekuatan demi memperjuangkan kepentingan setiap pihak yang bertikai. Ironisnya, peperangan tersebut menelan jatuhnya banyak korban. Tidak hanya pihak militer, pejuang, ataupun milisi yang bertempur, tetapi juga menewaskan korban sipil lainnya. Bahkan, anak-anak dan kaum perempuan pun turut menjadi tumbal ketegangan geopolitik itu.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan