logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊMengapa Prabowo Menang, tetapi...
Iklan

Mengapa Prabowo Menang, tetapi Gerindra Kalah?

Hasil hitung cepat memperlihatkan Prabowo-Gibran unggul. Namun, keunggulan ini tak diikuti Gerindra. Apa penyebabnya?

Oleh
BAMBANG SETIAWAN
Β· 0 menit baca
Pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam pidato mengawal kemenangan di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Hasil hitung cepat (<i>quick count</i>) Litbang <i>Kompas</i> menunjukkan Prabowo-Gibran unggul satu putaran.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam pidato mengawal kemenangan di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Hasil hitung cepat (quick count) Litbang Kompas menunjukkan Prabowo-Gibran unggul satu putaran.

Salah satu fenomena paling menarik dari pemilu kali ini adalah tidak liniernya perolehan suara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan Partai Gerindra. Prabowo-Gibran menang, tetapi suara Gerindra stagnan, bahkan kalah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Golkar. Padahal, Prabowo merupakan pendiri dan Ketua Umum Gerindra. Mengapa?

Hasil hitung cepat (quick count) Litbang Kompas menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran diprediksi mendapatkan suara 58,48 persen, jauh lebih unggul atas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebesar 25,21 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 16,31 persen. Proporsi perolehan tersebut berdasarkan data masuk sebanyak 99,8 persen dari 2.000 tempat pemungutan suara (TPS) sampel yang terkumpul hingga 17 Februari 2024 pukul 14.55.

Editor:
ANTONIUS PONCO ANGGORO
Bagikan