logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊMinimnya Tampungan Air untuk...
Iklan

Minimnya Tampungan Air untuk Irigasi Pertanian

Ketersediaan suplai air masih menjadi persoalan krusial yang dihadapi mayoritas petani, terutama ketika muncul fenomena El Nino.

Oleh
YOHANES ADVENT KRISDAMARJATI, AGUSTINA PURWANTI, BUDIAWAN SIDIK A
Β· 1 menit baca
Petani melintas di jalan inspeksi irigasi sekunder di Desa Pangauban, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Minggu (1/10/2023). Di musim kemarau panjang, saluran irigasi menjadi penopang produktivitas padi nasional.
YOHANES ADVENT KRISDAMARJATI

Petani melintas di jalan inspeksi irigasi sekunder di Desa Pangauban, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Minggu (1/10/2023). Di musim kemarau panjang, saluran irigasi menjadi penopang produktivitas padi nasional.

Air merupakan salah satu faktor produksi penting dalam budidaya tanaman padi. Namun, hingga kini, ketersediaan suplai air masih menjadi persoalan krusial yang dihadapi mayoritas petani, terutama ketika muncul fenomena El Nino.

Pada tahun ini, kemarau panjang melanda sebagian wilayah Indonesia, termasuk sejumlah provinsi penghasil padi terbesar nasional. Terhitung delapan dari 10 provinsi lumbung padi nasional masih dilanda kemarau panjang. Delapan provinsi itu yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, dan Nusa Tenggara Barat.

Editor:
ANDREAS YOGA PRASETYO
Bagikan