logo Kompas.id
RisetSaling Tuding Penyebab Polusi ...
Iklan

Saling Tuding Penyebab Polusi Udara

Warganet tampak skeptis dengan pernyataan para pejabat publik terkait solusi yang ditawarkan dalam mengatasi buruknya kualitas udara di Jabodetabek.

Oleh
Yohanes Mega Hendarto
· 1 menit baca
Deretan gedung perkantoran di kawasan Sudirman, Jakarta, diselimuti kabut asap polusi, Kamis (10/8/2023). Berdasarkan situs IQAir, Kamis sekitar pukul 07.00, kualitas udara Jakarta dalam kondisi tidak sehat.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Deretan gedung perkantoran di kawasan Sudirman, Jakarta, diselimuti kabut asap polusi, Kamis (10/8/2023). Berdasarkan situs IQAir, Kamis sekitar pukul 07.00, kualitas udara Jakarta dalam kondisi tidak sehat.

Persoalan polusi udara masih ramai dibicarakan warganet di media sosial. Secara rutin, warganet memantau akun-akun yang secara berkala memberikan data kualitas udara di sejumlah kota dan kabupaten. Isu-isu ini justru ditanggapi sejumlah pejabat pemerintah dengan menekankan perubahan pada perilaku masyarakat.

Litbang Kompas memantau isu tersebut selama delapan hari (9-16 Agustus 2023) melalui aplikasi Talkwalker dengan kata kunci ”udara” dan saringan bahasa Indonesia. Kata kunci ini lebih populer digunakan warganet dibandingkan ”polusi”, ”kualitas udara”, ataupun ”polusi udara”. Hasilnya, terdapat 130.000 percakapan serta 680.000 interaksi di antara warganet dari berbagai media sosial dan pemberitaan media massa daring.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan