Prioritas Impor Daging dalam Bentuk Sapi Hidup
Dalam mengimpor daging sapi, pemerintah sebaiknya mendatangkan sapi hidup daripada berbentuk daging sapi beku. Hal ini diperlukan untuk menyelamatkan peternakan nasional dan sekaligus meningkatkan perekonomian domestik.
Banyaknya daging impor yang masuk ke pasar domestik berimbas pada lesunya budidaya ternak di dalam negeri. Selain itu, juga menyurutkan pendapatan sejumlah sektor ekonomi lainnya yang berkaitan dengan budidaya peternakan.
Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian masyarakat, kebutuhan konsumsi protein hewani, khususnya dari daging sapi juga turut meningkat. Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperkirakan, rata-rata konsumsi daging sapi penduduk Indonesia tahun ini naik sekitar lima persen dari tahun lalu menjadi sebanyak 2,57 kilogram per kapita setahun.