logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊJalan Panjang Mewujudkan...
Iklan

Jalan Panjang Mewujudkan Karbon Netral di Indonesia

Pemerintah menjalin kemitraan dengan negara International Partners Group (IPG) untuk skema pendanaan Just Energy Transition Partnership (JETP). Kerja sama ini bertujuan mempercepat dekarbonisasi di Indonesia.

Oleh
Budiawan Sidik A
Β· 0 menit baca
Paiton Energy membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk mendukung penyediaan sumber energi terbarukan. Perusahaan membangun PLTS dari stasiun <i>photovoltaic</i> (PV) untuk keperluan konsumsi sendiri dengan total kapasitas terpasang 1.013 kW dengan sistem tenaga surya <i>on-grid</i>. Proyek PLTS ini dipasang di area pembangkit Paiton (689KW), atap gedung administrasi (65KW), dan atap balai rekreasi di perumahan Paiton (289KW). Listrik yang dihasilkan ini juga digunakan untuk mengisi daya bus listrik yang berfungsi sebagai transportasi karyawan sehari-hari. Hal itu dilakukan untuk menekan penggunaan batubara.
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Paiton Energy membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk mendukung penyediaan sumber energi terbarukan. Perusahaan membangun PLTS dari stasiun photovoltaic (PV) untuk keperluan konsumsi sendiri dengan total kapasitas terpasang 1.013 kW dengan sistem tenaga surya on-grid. Proyek PLTS ini dipasang di area pembangkit Paiton (689KW), atap gedung administrasi (65KW), dan atap balai rekreasi di perumahan Paiton (289KW). Listrik yang dihasilkan ini juga digunakan untuk mengisi daya bus listrik yang berfungsi sebagai transportasi karyawan sehari-hari. Hal itu dilakukan untuk menekan penggunaan batubara.

Indonesia menargetkan bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025 nanti. Namun, hingga kini realisasi mix renewable energy itu masih sebesar 12,3 persen. Dalam tempo dua tahun ke depan, pemerintah dituntut akseleratif mewujudkan target jangka pendek itu agar tahapan jangka menengah dan panjang berikutnya dalam meraih karbon netral 2060 dapat tercapai.

Energi menjadi sektor yang sangat penting untuk segera direduksi emisi karbonnya karena sektor ini diproyeksikan akan menyumbang polusi gas rumah kaca (GRK) terbesar pada tahun 2030 nanti. Dari berbagai sumber penghasil energi, pembangkit listrik merupakan kontributor emisi karbon terbesar saat ini. Pasalnya, sekitar 50 persen pembangkit listrik Indonesia bersumber dari energi fosil batubara.

Editor:
ANDREAS YOGA PRASETYO
Bagikan