logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊBersama-sama Menjaga Keamanan ...
Iklan

Bersama-sama Menjaga Keamanan Pangan Jajanan Anak

Tingginya intensitas jajan berpotensi besar menimbulkan kerawanan di bidang kesehatan karena aktivitas ini secara konsisten menjadi salah satu penyumbang terbesar KLB keracunan pangan di Indonesia.

Oleh
Yulius Brahmantya Priambada
Β· 1 menit baca
Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan (kiri) mengunjungi salah satu pasien keracunan makanan dari Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, di RSUD Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (28/2/2023). Di desa ini, ratusan warga menderita gangguan kesehatan yang diduga akibat keracunan makanan pada Minggu (26/2) sebelumnya.
KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA

Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan (kiri) mengunjungi salah satu pasien keracunan makanan dari Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, di RSUD Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (28/2/2023). Di desa ini, ratusan warga menderita gangguan kesehatan yang diduga akibat keracunan makanan pada Minggu (26/2) sebelumnya.

Berulangnya kasus kejadian luar biasa keracunan pangan yang disebabkan oleh jajanan menjadi alarm betapa rentannya anak-anak mengonsumsi makanan yang kurang aman. Untuk menanggulanginya, tak hanya mengandalkan peranan pemerintah, tetapi juga harus bersama-sama dilakukan oleh semua elemen masyarakat.

Laporan tahunan Badan Pengawas Obat dan Makanan menunjukkan jajanan selalu masuk tiga besar penyebab kejadian luar biasa keracunan pangan tahun 2017-2021. Tingkat intensitas kasus tertinggi terjadi pada 2018 dengan jumlah laporan 19 kasus, sedangkan tingkat terendah terjadi tahun 2020 dengan jumlah laporan empat kasus.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan