logo Kompas.id
RisetSinyal Perbaikan di Tengah...
Iklan

Sinyal Perbaikan di Tengah Tingginya Tingkat Kemiskinan di Provinsi DIY

Salah satu penyebab tingginya kemiskinan di Yogyakarta adalah pola konsumsi yang cenderung ”sederhana” dan murah. Akibatnya, total nilai konsumsinya di bawah nilai kebutuhan dasar rata-rata provinsi.

Oleh
Agustina Purwanti
· 1 menit baca
Warga lansia menimba air dari sumur di kawasan perkampungan Tamansari, Kraton, Yogyakarta, Senin (23/1/2023. Menurut data yang dirilis Badan Pusat Statistik, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi daerah termiskin di Pulau Jawa. Tingkat kemiskinan DIY sebesar 11,49 persen dengan jumlah penduduk miskin mencapai 463.630 jiwa.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Warga lansia menimba air dari sumur di kawasan perkampungan Tamansari, Kraton, Yogyakarta, Senin (23/1/2023. Menurut data yang dirilis Badan Pusat Statistik, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi daerah termiskin di Pulau Jawa. Tingkat kemiskinan DIY sebesar 11,49 persen dengan jumlah penduduk miskin mencapai 463.630 jiwa.

Tingkat kemiskinan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tercatat sebagai yang tertinggi di Pulau Jawa. Meskipun belum optimal, tingkat kemiskinan tersebut diupayakan untuk terus menyusut oleh pemerintah daerah setempat. Sinyal perbaikan penanganan ini terlihat dari jumlah persentase penduduk miskin yang trennya terus menurun.

Setidaknya ada dua hal menarik dari laporan Badan Pusat Statistik terkait kemiskinan Indonesia yang dirilis pada pekan lalu. Pertama, karena naiknya tingkat kemiskinan nasional dari 9,54 persen pada Maret 2022 menjadi 9,57 persen pada September 2022. Efek panjang dari pandemi ditambah dengan gejolak ekonomi global membuat kemiskinan Indonesia belum mampu pulih seperti masa sebelum pandemi.

Editor:
BUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO
Bagikan