Analisis Litbang ”Kompas”: Ridwan Kamil Sang Pemecah Kebekuan Politik
”Dunia ini dihuni dan dipenuhi dengan orang-orang baik. Jika kamu tidak bisa menemukannya, maka jadilah salah satunya.”
Kalimat itu ditulis oleh warganet bernama Roby Putra Jaya Buah Indonesia, empat bulan yang lalu, merespons pemberitaan tentang Ridwan Kamil dan anaknya, almarhum Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) yang tenggelam di Sungai Aare, Swiss. Kalimat Roby dapat dibaca sebagai kesimpulan atas pengamatannya, mencermati bagaimana keluarga Ridwan Kamil menghadapi tragedi itu. Ungkapan itu juga seolah menggambarkan keyakinan dari hatinya bahwa dunia ini masih dipenuhi oleh orang-orang yang baik. Dan, Ridwan Kamil menumbuhkan keyakinan itu karena menjadi salah satunya.
Di tengah makin gersangnya kehidupan akan bibit-bibit kebaikan, Ridwan muncul sebagai tokoh yang menjadi kiblat kebaikan. Ketegaran, rasa tanggung jawab, kesolehan, kasih sayang, dan kehangatan dalam keluarga tecermin pada sosok Ridwan dalam menghadapi cobaan kematian anaknya.