logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊPartai Solidaritas Indonesia...
Iklan

Partai Solidaritas Indonesia di Tengah Konservatisme-Pragmatisme Politik

Partai Solidaritas Indonesia lahir membawa gagasan dari anak muda. Perubahan kepemimpinan di PSI menjadi ujian soliditas bagi partai ini. Bagaimana kesiapan PSI di Pemilu 2024?

Oleh
Toto Suryaningtyas
Β· 1 menit baca
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie dalam Peringatan HUT ke-7 PSI di The Ballroom Djakarta Theater Building, Jakarta, pada Rabu, 22 Desember 2021.
RUSMAN - BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie dalam Peringatan HUT ke-7 PSI di The Ballroom Djakarta Theater Building, Jakarta, pada Rabu, 22 Desember 2021.

Mendeklarasikan diri sebagai partai baru dengan semangat keberanian orang muda, demokrasi esensial, dan politik bermartabat belum menjadi jaminan keberhasilan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam percaturan politik nasional. Ada potensi bahaya terjebak dalam ceruk politik yang sempit di tengah loyalitas yang belum terbangun.

Sebagai partai yang relatif baru, didirikan pada 16 November 2014, kiprah PSI bertarung di Pemilu 2019 sebenarnya tergolong lumayan. Dengan perolehan suara sekitar 2,65 juta suara atau 1,89 persen suara sah, perolehan suara PSI mengalahkan partai lama, seperti Hanura (1,54%), PBB (0,79%), dan PKPI (0,22%).

Editor:
YOHAN WAHYU
Bagikan