logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊPerempuan dalam Pusaran Krisis...
Iklan

Perempuan dalam Pusaran Krisis Air

Krisis air bersih membuat para perempuan harus menempuh jarak jauh dalam waktu lama hanya untuk mengambil air yang digunakan seluruh anggota keluarganya.

Oleh
Debora Laksmi Indraswari
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-TmpngEGrQKRZg5boxBhg9j_kZ0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F1d584367-40cd-4757-8108-e3ba76cb06b8_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Sejumlah ibu membawa air bersih yang diambil dari salah satu mata air di Pulau Rinca, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat (2/9/2017). Sumber air ini menjadi andalan warga untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih.

Krisis air bersih di dunia bukan hanya menjadi persoalan lingkungan hidup, tetapi juga persoalan sosial budaya yang memberi beban tersendiri bagi peran perempuan dalam keluarga. Perempuan harus dilibatkan dalam manajemen penyediaan dan pengelolaan air bersih keluarga karena merekalah yang paling terlibat dalam proses tersebut.

Problem krisis air bersih tetap tidak dapat dihindari meskipun program penyaluran air bersih semakin berhasil melayani lebih banyak orang. Meningkatnya populasi manusia yang tidak diimbangi dengan ketersediaan sumber daya air menyebabkan kelangkaan air. Di beberapa wilayah, kelangkaan air juga berhubungan dengan iklim, pola penggunaan air dan manajemen penyaluran air yang tidak terkontrol baik.

Editor:
totosuryaningtyas
Bagikan