Pola Hidup Rebahan, antara Kesehatan dan Produktivitas
Bekerja sembari rebahan bukan hal yang disarankan dari aspek kesehatan, tetapi tidak buruk jika dilakukan secara terukur. Yang tidak kalah penting, tetaplah produktif bekerja dengan cara apa pun.
Pandemi Covid-19 yang diikuti pembatasan wilayah membuat masyarakat banyak melakukan aktivitas bekerja dan belajar dari tempat tinggalnya. Kondisi ini memunculkan gaya hidup rebahan di kalangan pekerja dan pelajar. Tempat tidur bertransformasi menjadi tempat kerja dan belajar, bagaimana perubahan ini membawa dampak pada kesehatan dan produktivitas?
Banyaknya warga dunia yang beraktivitas dari rumah di masa pandemi Covid-19 tecernin dari riset yang dilakukan Organisasi Buruh Internasional (ILO). Dalam laporan โWorking from Home from Invisibility to Decent Workโ, ILO menjabarkan, pada 2019 terdapat sekitar 260 juta orang atau 7,9 persen tenaga kerja dunia bekerja dari rumah. Angka ini meroket menjadi 18 persen ketika pandemi, bahkan di beberapa negara mencapai 30 persen.