Bendera Putih dan Bantuan Sosial
Penanganan Pandemi Disambut Bendera Putih
Para pelaku usaha di berbagai daerah ramai mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah pada ketidakmenentuan pandemi.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F029c7099-35bb-476b-b2ab-dc77612263df_jpg.jpg)
Pedagang kaki lima (PKL) beraktivitas di sekitar bendera putih yang dipasang di Jalan Ahmad Yani, Kota Tegal, Jawa Tengah, Selasa (27/7/2021). Pemasangan bendera dilakukan sebagai tanda bahwa PKL menyerah menghadapi aturan yang diterapkan selama PPKM level 4, salah satunya aturan makan di tempat maksimal 20 menit. PKL juga menuntut agar bantuan bagi warga terdampak PPKM, khususnya PKL bisa segera disalurkan.
Para pelaku usaha di berbagai daerah ramai mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah pada ketidakmenentuan pandemi. Aksi itu menjadi ungkapan kekecewaan terhadap penanganan Covid-19 yang belum berselaras pada hajat ekonomi masyarakat, sekalipun berbagai jaring pengaman sosial tak henti dikucurkan.
Selayaknya berada di medan perang, pertempuran melawan Covid-19 hingga saat ini masih berujung pada ketidakpastian. Krisis multidimensi pandemi telah banyak berimbas pahit pada dunia usaha yang digeluti masyarakat, terutama bagi mereka yang berada di kelas menengah ke bawah.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Penanganan Pandemi Disambut Bendera Putih".
Baca Epaper Kompas