logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊMemetakan Permasalahan HIV dan...
Iklan

Memetakan Permasalahan HIV dan AIDS di Indonesia

Pencegahan penularan HIV dan AIDS yang dapat berujung pada kematian di Indonesia dapat dilakukan dengan adanya keterbukaan dari masyarakat.

Oleh
Yohanes Mega Hendarto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YY6CC40-1jYuzT0d3jfkvXH1xeA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F20191201kum6_1575178421.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Puluhan remaja yang tergabung dalam Yayasan AIDS Indonesia memperingati Hari AIDS Internasional pada 1 Desember dengan pawai di area bebas kendaraan bermotor Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (1/12/2019). Mereka, antara lain, mengampanyekan untuk menjauhi perilaku seks bebas dan narkoba serta meminta masyarakat untuk tidak menjauhi para pengidap AIDS.

Pencegahan penularan HIV/AIDS bukan hanya menjadi agenda penting bagi Indonesia, melainkan dunia. Langkah pencegahan dapat dimulai dari menelusuri faktor-faktor risiko penularan. Berangkat dari pemetaan itulah, upaya menghilangkan diskriminasi terhadap orang dengan HIV juga turut menjadi agenda besar yang masih harus terus diperjuangkan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklaim bahwa jumlah kematian akibat human immunodeficiency virus (HIV) telah menurun sebesar 64 persen di seluruh dunia. Sejak 1990, HIV telah merenggut 33 juta nyawa penduduk dunia sejauh ini. Khusus pada 2020 tercatat 680.000 orang meninggal akibat HIV.

Editor:
totosuryaningtyas
Bagikan