logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊMeneguhkan Pengamalan...
Iklan

Meneguhkan Pengamalan Pancasila di Tengah Pandemi

Nilai solidaritas dan gotong-royong pada Pancasila bisa menjadi perekat anak bangsa hadapi pandemi Covid-19. Di akar rumput, nilai-nilai itu telah diamalkan rakyat. Sebaliknya elit sibuk memperkaya diri lewat korupsi.

Oleh
EREN MARSYUKRILLA/LITBANG KOMPAS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/out8U8QfBoBrsKBpxvWLDg0Ob0M=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2Fcec5ed40-1829-4ecd-8a10-98a0c5e9f06e_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Warga menerima pembagian nasi kotak di Jalan Bungur, Jakarta Pusat, Jumat (8/1/2021). Sekitar 200 nasi kotak disiapkan oleh pengelola salah satu kantor untuk dibagikan kepada warga dengan menukarkan uang sebesar Rp 2.000. Solidaritas untuk membantu sesama yang dilakukan perorangan, komunitas maupun lembaga turut meringankan beban warga yang terdampak pandemi Covid-19.

Lebih dari setahun pandemi Covid-19 membelenggu bangsa Indonesia. Selama itu pula wabah mengubah banyak tatanan kehidupan hingga berdampak pada krisis berkepanjangan. Pancasila sebagai ideologi bangsa yang sarat dengan nilai persatuan dan gotong royong menjadi modal besar untuk saling menguatkan dalam menghadapi kemelut multidimensi yang sedang dihadapi akibat pandemi.

Peringatan kelahiran Pancasila 1 Juni 2021 ini menjadi momentum peneguhan nilai-nilai yang terkandung di dalam dasar negara tersebut sebagai kekuatan bersama untuk menang melawan keterpurukan dampak pandemi. Terpaan Covid-19 merupakan persoalan yang sangat kompleks, sehingga memerlukan keselarasan dan gerak bersama seluruh pihak untuk mengatasinya.

Editor:
Madina Nusrat
Bagikan