logo Kompas.id
โ€บ
Risetโ€บAnomali Ekonomi Lebaran di...
Iklan

Anomali Ekonomi Lebaran di Tengah Pandemi

Mencermati tren inflasi dan komponennya, rasanya tak berlebihan jika fenomena hari raya Idul Fitri di tengah pandemi ini disebut sebagai anomali.

Oleh
Agustina Purwanti
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/l_tX7uzoalYW1EebNBAh3R0zBCU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2Fbbcd7ff5-3313-4344-bac6-35f6add91ce0_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Suasana akhir pekan di Mal Aeon, BSD City, Tangerang, Banten, Minggu (9/5/2021). Pusat perbelanjaan dipadati pengunjung pada pekan terakhir jelang lebaran sebagai salah satu dampak kebijakan larangan mudik yang diberlakukan pemerintah.

Tahun 2020, deflasi dan pertumbuhan yang terkontraksi menjadi anomali saat perputaran ekonomi seharusnya tinggi karena momentum hari raya Idul Fitri. Meski demikian, sejumlah indikator menunjukkan potensi perbaikan pada masa Lebaran tahun ini.

Lesunya kondisi  ekonomi Lebaran di tengah pandemi Covid-19 yang disertai larangan mudik salah satunya ditunjukkan oleh tingkat inflasi. Bank Indonesia (BI) mencatat, tingkat inflasi secara umum pada Mei 2020 (periode Ramadhan/Idul Fitri)  sebesar 2,19 persen (year on year).

Editor:
yogaprasetyo
Bagikan