Riset
Upaya Menjamin Kesejahteraan Anak Pekerja Migran
Menurut publik, pemerintah perlu membantu anak buruh migran dengan menjamin akses dan keberlanjutan pendidikan.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F79ba2692-a1e5-414d-af27-0735aacc7a11_jpg.jpg)
Anak-anak pekerja migran, menghabiskan waktu dengan membaca buku di Sekretariat Forum Anak Pandan Wangi di Desa Pandan Wangi, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Rabu (3/3/2021). Forum itu aktif mendorong pemenuhan hak-hak anak pekerja migran di desa tersebut.
Anak pekerja migran rentan mengalami penelantaran, kekerasan, hingga tekanan psikologis. Memberikan jaminan akses pendidikan sembari memberikan pendampingan pribadi perlu ditingkatkan, baik di lingkup keluarga, masyarakat, maupun lembaga pendidikan, untuk memupuk rasa percaya diri anak pekerja migran.
Mengadu nasib di negeri orang menjadi jalan bagi paling tidak 3,19 juta warga Indonesia untuk meningkatkan perekonomian keluarga mereka. Mereka inilah pekerja migran Indonesia yang harus meninggalkan daerahnya dan keluarganya demi mencukupi kebutuhan keluarga.