logo Kompas.id
โ€บ
Risetโ€บKota Pekalongan dan Pengaruh...
Iklan

Kota Pekalongan dan Pengaruh Petahana

Sebagai wilayah yang ada di pesisir utara Pulau Jawa, Kota Pekalongan juga tidak bisa lepas dari basis pemilih santri. Meskipun demikian, karakter pemilihnya tetap terbuka.

Oleh
Arita Nugraheni
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/XSUhC0IbomGz8yf7WXvifdPtL5I=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2FWhatsApp-Image-2020-10-27-at-15.22.21_1603869235.jpeg
DOK DINKOMINFO KOTA PEKALONGAN

Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz memberikan sambutan dalam peresmian laboratorium PCR di RSUD Bendan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, 27 Oktober 2020.

Pengaruh petahana tetap akan menjadi kunci peluang elektoral bagi pasangan calon yang bertarung di Pemilihan Kepala Daerah Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Dominasi elite lama ditengarai belum akan tergusur di tengah pemilih yang sebenarnya punya berkarakter kepartaian yang cukup terbuka.

Fenomena tersebut terekam dari dinamika pertarungan di pilkada Kota Pekalongan tahun ini. Kontestasi politik lokal di wilayah pesisir pantai utara Pulau Jawa ini menampilkan dua pasangan calon. Pasangan nomor urut satu yang memakai julukan โ€Aladinโ€ adalah Achmad Afzan Arslan Djunaid dan Salahudin. Sementara pasangan calon nomor urut dua adalah Balgis Diab dan Moch Machrus. Mereka memakai julukan โ€Bagusโ€.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan