logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊPilkada dan Kesejahteraan...
Iklan

Pilkada dan Kesejahteraan Rakyat

Hajatan pemilihan kepala daerah tidak selalu berjalan seiring dengan kesejahteraan rakyat. Hal ini merupakan masalah penting yang perlu menjadi perhatian bagi siapa saja yang nanti memenangi pilkada.

Oleh
Dedy Afrianto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3IKv5ZCmLms1ngoYzgM721NLL7w=/1024x579/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F64d8b805-c9bf-47ec-a63d-ced95cef8972_jpg.jpg
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Sleman Nomor Urut 1, Danang Wicaksana-Agus Kholik, berfoto bersama di sela acara rapat pleno pengundian nomor urut Pilkada Sleman 2020, di Gedung Serbaguna Sleman, Kabupaten Sleman, DIY, 24 September 2020.

Dalam demokrasi, terkadang langkah politik yang ditapaki tidak selalu bermuara pada perwujudan cita-cita kesejahteraan yang diharapkan.

Suatu waktu pada dekade 1960-an, Mohammad Hatta, Wakil Presiden pertama Indonesia, menggunakan sosok Mephistopheles sebagai perumpamaan untuk mengkritik Soekarno. Mephistopheles adalah sosok dalam hikayat Jerman yang berjanji memenuhi kesejahteraan Faust, sosok protagonis dalam cerita, dengan syarat mengorbankan jiwa yang dimiliki.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan