logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊEra Tenaga Surya dalam...
Iklan

Era Tenaga Surya dalam Transformasi Energi

Sudah saatnya EBT menjadi prioritas pembangunan energi dunia sebagai langkah menahan kerusakan bumi. Tenaga matahari menjanjikan potensi energi besar dan dapat digunakan baik di perkotaan maupun perdesaan.

Oleh
Debora Laksmi Indraswari
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0QwIax8tBBCLA_O0ieIgQ3uiqgE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F20190326_ENGLISH-PEMBANGUNAN-RAMAH-LINGKUNGAN_A_web_1553616277.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Sebanyak 936 panel surya yang menjadi proyek percontohan pembangkit listrik tenaga surya di Waduk Jatibarang, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/3/2019). Selain panel surya, kawasan waduk juga memiliki fasilitas pembangkit listrik tenaga minihidro.

Energi baru terbarukan semakin berpeluang menggantikan bahan bakar fosil di masa depan. Penggunaan tenaga surya dalam beberapa tahun ke depan diprediksi akan memimpin transformasi energi baru terbarukan tersebut. Perubahan kebijakan negara-negara dan penurunan biaya menyebabkan peningkatan penggunaan tenaga surya.

Isu lingkungan mendorong negara-negara dan organisasi dunia untuk melakukan transformasi penggunaan energi yang ramah lingkungan. Hal ini dilakukan sebagai implementasi sejumlah kesepakatan yang telah ditandatangani untuk menekan perubahan iklim. Salah satunya adalah kesepakatan Paris (2015) yang menyetujui penurunan emisi global sebesar 7,6 persen per tahun hingga 2030.

Editor:
yogaprasetyo
Bagikan