JENDELA
Ketertinggalan Akademik Siswa Indonesia di Kancah Dunia
Indikator capaian pembangunan pendidikan nasional menunjukkan peningkatan di berbagai segi. Meski demikian, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) mencatat kemampuan akademik siswa Indonesia.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F20200512dra168_1589464837.jpg)
Bukit Temulawak yang terletak di tepi kawasan permukiman tempat tinggal mereka di Dusun Petir B, Desa Petir, Kecamatan Rongkop, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi tempat untuk mengirimkan tugas sekolah secara daring, Selasa (12/5/2020). Tempat itu merupakan satu-satunya lokasi di dusun itu di mana mereka dapat mengakses jaringan internet melalui operator telepon seluler.
Indikator capaian pembangunan pendidikan nasional menunjukkan peningkatan di berbagai segi. Meski demikian, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) mencatat kemampuan akademik siswa Indonesia tertinggal jauh dibandingkan dengan kemampuan siswa di negara lain.
Selama ini, potret membaik atau memburuknya pendidikan di Indonesia didapatkan dari pengamatan terhadap berbagai indikator. Beberapa indikator yang kerap digunakan tersebut meliputi angka partisipasi sekolah, rata-rata lama sekolah, tingkat pendidikan yang ditamatkan, dan persentase penduduk buta huruf. Setiap tahun, angka-angka yang tertera pada indikator ini menjadi acuan bagi pengambil kebijakan untuk mengatur arah pendidikan di Indonesia.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Ketertinggalan Akademik Siswa Indonesia di Kancah Dunia".
Baca Epaper Kompas