logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊPelonggaran PSBB di Mata...
Iklan

Pelonggaran PSBB di Mata Warganet

Kehidupan normal baru yang digaungkan pemerintah direspons warganet secara berbeda. Pro kontra pun lahir terhadap penerapan kenormalan baru pasca-pelonggaran pembatasan sosial berskala besar.

Oleh
Susanti Agustina S
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bnuHt1ykS2xZTV5aEFzE3QP4qdg=/1024x1536/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F7a2e2e8e-e56a-42c4-8e54-7d9a91120f16_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Mural tentang ajakan melawan Covid-19 menghiasi bangunan di Kranggan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (6/6/2020). Provinsi Banten memperpanjang pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga pertengahan Juni. Perpanjangan PSBB dilakukan di tiga wilayah, yakni Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang. PSBB tahap ketiga ini merupakan pemanasan sebelum memasuki kehidupan normal baru.

Kehidupan normal baru yang digaungkan pemerintah direspons warganet secara berbeda. Pro kontra pun lahir terhadap penerapan kenormalan baru pasca-pelonggaran pembatasan sosial berskala besar.

Bukan itu saja, pelonggaran PSBB pun bahkan sempat dinilai sebagai langkah pemerintah menerapkan herd immunity. Terlebih, pemberlakuan pembatasan sosial tidak pernah diterapkan secara tegas sejak awal.

Editor:
yohanwahyu
Bagikan