logo Kompas.id
RisetMenguji Nilai Sosial ”Jogo...
Iklan

Menguji Nilai Sosial ”Jogo Tonggo”

Strategi ”Jogo Tonggo” dengan melibatkan warga masyarakat untuk meredam penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah berhadapan dengan masifnya mobilitas penduduk dari kawasan pandemi lain yang masuk ke provinsi ini.

Oleh
BUDIAWAN SIDIK A
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1Tl36_Cn1C2m_J-1TzjE8twlyOg=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2F13ed5f10-9c2a-4f04-9981-340819ebef44_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Polisi memerintahkan sebuah kendaraan berpelat nomor luar wilayah Boyolali dan Solo Raya untuk berputar arah dan kembali memasuki jalan tol di Gerbang Tol Boyolali, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (6/5/2020). Operasi gabungan dari sejumlah instansi terus dilakukan di sejumlah lokasi kawasan perbatasan pada jalur utama serta pada gerbang keluar tol di wilayah itu untuk mencegah arus mudik.

Seluruh 35 kabupaten/kota di Jateng sangat rawan penularan penyakit Covid-19 yang disebabkan virus korona baru. Indikasinya terlihat dari kenaikan angka penularan positif korona yang kian meningkat setiap hari.

Pada masa awal, mulai pertengahan Maret hingga akhir Maret, rata-rata penambahan kasus positif korona rata-rata hanya sekitar 6 kasus per hari. Sejak awal April hingga pertengahan bulan itu jumlah positif Covid-19 bertambah 13 kasus per hari. Sempat pada 14 April terjadi penambahan kasus hingga 75 laporan.

Editor:
bimasakti
Bagikan