JENDELA
Petani Sulut Enggan Tergantung Pada Kopra
Ikhtiar untuk menyejahterakan petani kelapa di Sulut bak pendakian curam, terutama pada masa pandemi. Namun, siapa sangka terobosan melawan pandemi saat ini, kelak bergantung kepada para petani kelapa.
Pandemi Covid-19 nyaris menghentikan putaran roda kehidupan di segala lini. Namun, ada ataupun tiada pandemi, perjuangan tak boleh terhenti, salah satunya ikhtiar melepas ketergantungan petani kelapa di Sulawesi Utara dari kopra. Sebagai gantinya, produksi minyak kelapa murni didorong demi menambah nilai tambah pada kelapa.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2FIbu-Kelapa_88885952_1587653626.jpg)
Seorang anggota kelompok tani Ezer Keneg\'do memindahkan santan kental ke wajan sebelum diolah menjadi minyak kelapa, Kamis (16/4/2020), di unit pengolahan minyak kelapa Desa Jayakarsa, Likupang Barat, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Covid-19 praktis mengubah keseharian Raifel Lasarus (33) dan Demsi Sadondang (50). Normalnya, dua warga Desa Jayakarsa, Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, ini bekerja di tempat pembuatan blok paving di Desa Kolongan, Kalawat.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Petani Sulut Enggan Tergantung Pada Kopra".
Baca Epaper Kompas