logo Kompas.id
โ€บ
Risetโ€บPetani Sulut Enggan Tergantung...
Iklan

Petani Sulut Enggan Tergantung Pada Kopra

Ikhtiar untuk menyejahterakan petani kelapa di Sulut bak  pendakian curam, terutama pada masa pandemi. Namun, siapa sangka terobosan melawan pandemi saat ini, kelak bergantung kepada para petani kelapa.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
ยท 1 menit baca

Pandemi Covid-19 nyaris menghentikan putaran roda kehidupan di segala lini. Namun, ada ataupun tiada pandemi, perjuangan tak boleh terhenti, salah satunya ikhtiar melepas ketergantungan petani kelapa di Sulawesi Utara dari kopra. Sebagai gantinya, produksi minyak kelapa murni didorong demi menambah nilai tambah pada kelapa.

https://cdn-assetd.kompas.id/tDfFSPR12yWgY37u4gqN7xrLEfs=/1024x681/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2FIbu-Kelapa_88885952_1587653626.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Seorang anggota kelompok tani Ezer Keneg\'do memindahkan santan kental ke wajan sebelum diolah menjadi minyak kelapa, Kamis (16/4/2020), di unit pengolahan minyak kelapa Desa Jayakarsa, Likupang Barat, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Covid-19 praktis mengubah keseharian Raifel Lasarus (33) dan Demsi Sadondang (50). Normalnya, dua warga Desa Jayakarsa, Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, ini bekerja di tempat pembuatan blok  paving di Desa Kolongan, Kalawat.

Editor:
Bagikan