logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊPariwisata Hadapi Tekanan...
Iklan

Pariwisata Hadapi Tekanan akibat Wabah Covid-19

Hilangnya China dalam peta pariwisata Indonesia merupakan kerugian besar, apalagi China merupakan negara kedua terbesar penyumbang jumlah wisatawan asing ke Indonesia.

Oleh
Arita Nugraheni
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/X-oDIvtU1N_J6GSo3tOD3md0t34=/1024x1723/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2Fb874fb43-7645-48a4-a7fd-43809c5ce522_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Turis asing menikmati wisata di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Kamis (5/3/2020). Pelaku usaha pariwisata berharap kasus positif Covid-19 tidak signifikan memengaruhi daya tarik wisatawan asing berkunjung ke Jakarta.

Pemerintah dalam rapat terbatas mengenai dampak Covid-19, pekan terakhir Februari silam, memutuskan untuk menggelontorkan dana subsidi. Dana ini diperuntukkan bagi transportasi dan akomodasi demi menjaga pemasukan dari pariwisata.

Dana subsidi pariwisata ini terbagi dalam tiga hal. Pertama, alokasi tambahan Rp 298,5 miliar untuk insentif bagi wisatawan mancanegara. Insentif terdiri dari jasa transportasi penerbangan, agen perjalanan, representasi pariwisata di luar negeri, promosi pariwisata, dan influencer. Insentif difokuskan kepada wisatawan mancanegara dengan angka rata-rata lama tinggal yang tinggi, seperti turis dari Australia dan Timur Tengah.

Editor:
Bagikan