logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊMencermati Risiko Kontaminasi ...
Iklan

Mencermati Risiko Kontaminasi Sesium-137

Zat radioaktif dari material logam dan butiran sesium-137 ditemukan di Tangerang Selatan. Mempertimbangkan risiko yang ditimbulkan, pemanfaatan tenaga nuklir harus dilakukan dengan kewaspadaan tinggi.

Oleh
YOESEP BUDIANTO
Β· 0 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oUB3m9VXfuohLFrLv-0NuYh1e24=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F11427591-157d-44d8-a9be-8ae52e0df1a5_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Petugas gabungan dari Bapeten, Batan, mengangkut tanah kerukan yang diindikasi terkontaminasi radiasi ke truk di lokasi ditemukannya paparan radioaktif Sesium-137 di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (18/2/2020).

Temuan zat radioaktif sesium-137 (Cs-137) diketahui pada 30-31 Januari 2020 oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) di lahan kosong Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan. Zat radioaktif yang ditemukan tersebut termasuk dalam kelompok elemen kimia cesium (Cs). Jenis Cs-137 dihasilkan dari peluruhan uranium.

Agency for Toxic Substances and Disease Registry (ATSDR) dan the Environmental Protection Agency (EPA) memasukkan sesium dalam kelompok zat bersifat radioaktif dan memiliki risiko toksik untuk manusia. Secara alami, sesium adalah zat yang terdapat di batuan, tanah, dan debu dalam jumlah sedikit serta tidak bersifat radioaktif.

Editor:
Bagikan