logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊPola Hidup Masih Tinggi Risiko...
Iklan

Pola Hidup Masih Tinggi Risiko Kanker

Kanker bukan undian buta yang dapat mampir ke siapa saja. Terdapat sejumlah faktor risiko yang bisa diminimalisasi untuk mencegah kanker, salah satunya mengatur pola hidup.

Oleh
Arita Nugraheni
Β· 1 menit baca

Kanker bukan undian buta yang dapat mampir ke siapa saja. Terdapat sejumlah faktor risiko yang bisa diminimalisasi untuk mencegah kanker, salah satunya mengatur pola hidup. Sayangnya, masyarakat Indonesia telanjur terbelenggu dengan pola hidup yang justru berisiko tinggi terjangkit kanker.

https://cdn-assetd.kompas.id/i7QmRvy3f8T7kJg2ZfZDm8qQYtY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Feea8d655-e218-4857-9965-5508a7cb217e_jpg.jpg
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Kelompok tari Cancer Information and Support Center berlatih tari tepak kipas koneng, tarian dari DKI Jakarta di Jakarta, Rabu (29/1/2020). Para penari merupakan penyintas dan pengidap kanker.

Satu dari enam kematian di dunia disebabkan oleh kanker. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, terdapat 9,6 juta kasus kematian pada 2018 yang disebabkan oleh kanker. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2008 yang tercatat sebanyak 7,6 juta kasus kematian. Diprediksi, kematian akibat kanker pada tahun 2030 akan mencapai 13 juta kasus (rilis WHO, 12 September 2018).

Editor:
yohanwahyu
Bagikan