logo Kompas.id
RisetMemahami “Sembilan Garis...
Iklan

Memahami “Sembilan Garis Putus-putus” dalam Sengketa Laut Natuna

Meski dibayang-bayangi kapal perang RI, kapal-kapal China tampaknya tak berniat menghindar dari kawasan ZEE Indonesia di laut Natuna Utara.

Oleh
Toto Suryaningtyas
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/d-0Y241CD4KUm69tbteSXlDn2Ds=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Fbc32e87f-1efb-4655-a303-682baa0e1724_jpeg.jpg
KOMPAS/EDNA CAROLINE PATTISINA

Dua KRI (berukuran lebih kecil ), saling bermanuver dengan kapal-kapal Coast Guard China di perairan landas kontinen Indonesia, Sabtu (4/1), dipantau dari kapal intai strategis TNI AU.

Ketegangan hubungan diplomatik antara Indonesia dan China kembali terasa setelah kapal nelayan milik China kembali beroperasi di Laut Kepulauan Natuna. Sebagaimana diberitakan harian ini, kapal-kapal tersebut masuk ke wilayah ZEE Indonesia di laut Natuna Utara tanpa izin.

Paling tidak sekitar 30 kapal nelayan China dan 3 kapal Penjaga Pantai China memasuki ZEE Indonesia. Koordinat kapal-kapal yang dipantau itu adalah sekitar 5 LU dan 109 BT sekitar 105 mil laut dari Ranai, ibukota Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Kapal-kapal tersebut memasuki lagi perairan ZEE Natuna pada 24 Desember 2019 setelah sebelumnya pada 19 Desember 2019 diusir Bakamla.

Editor:
Bagikan