logo Kompas.id
β€Ί
Risetβ€ΊRisiko Tinggi Tak Surutkan...
Iklan

Risiko Tinggi Tak Surutkan Bisnis Penerbangan

Oleh
Budiawan Sidik
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VRA94Ny0sfg3kkbEKKYih3EbDlU=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20181010_PESAWAT_C_web_1539176630.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Pesawat penumpang kelas menengah berbadan ramping Embraer E190-E2 dipamerkan kepada khalayak terbatas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (10/10/2018). Pesawat produksi industri penerbangan Embraer asal Brasil yang menggunakan sepasang mesin jet Pratt & Whitney tersebut mampu memuat 114 penumpang kelas ekonomi. Pesawat seharga 53,6 juta dollar AS itu tengah menjajaki potensi pasar maskapai nasional.

Terus tumbuh dan berkembang walaupun musibah selalu mengintai setiap saat. Hal itu menggambarkan bisnis penerbangan dunia saat ini. Para investor terus berlomba-lomba menambah armada dan memperluas rute penerbangan meskipun ancaman kecelakaan selalu mengintai sepanjang waktu. Setiap tahun, dari berbagai penjuru dunia, selalu terkabarkan terjadi musibah penerbangan. Mustahil tampaknya dunia aviasi global dapat meraih status zero accident.

Meskipun penuh risiko dan berpeluang mengancam keselamatan jiwa, bisnis penerbangan sipil justru kian diminati investor dan juga konsumennya. Satu indikasinya terlihat di data Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) yang menunjukkan terjadi penambahan kapasitas penumpang dan lalu lintas penumpang di seluruh dunia. Pada kurun 2014-2017, rata-rata terjadi penambahan kapasitas penumpang sebesar 6,7 persen per tahun.

Editor:
Bagikan