Mengapa Penting Mengingat Kembali Konsensus Keindonesiaan Kita
Harian Kompas edisi Selasa (16/5) memuat berita utama di halaman satu tentang bagaimana rakyat Indonesia perlu memperkuat kembali ingatannya tentang bagaimana konsensus yang dibuat saat negara ini pertama kali berdiri. Ingatan soal konsensus keindonesiaan ini terasa sangat dibutuhkan saat ini. Rakyat Indonesia hari-hari terakhir ini seperti telah terbelah akibat polarisasi politik yang terjadi akibat kontestasi Pilkada DKI Jakarta dan vonis bersalah atas perkara penodaan agama terhadap Gubernur DKI Jakarta (nonaktif) Basuki Tjahaja Purnama.
Di tengah keterbelahan sikap rakyat saat memandang persoalan kebangsaan, kita sepertinya memang harus diingatkan kembali tentang konsensus awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mengapa rakyat di Nusantara yang terdiri dari beragam suku bangsa, ras, agama, dan golongan mampu bersatu menjadi satu atas nama bangsa Indonesia? Perbedaan-perbedaan yang ada selama ini malah justru mampu menyatukan kita sebagai satu bangsa.